Menampilkan VFO dengan kestabilan yang baik agaknya susah-susah mudah, namun dengan pedoman yang benar rasanya kestabilan yang ndak kalah dengan X’tal akan terpenuhi.


Penting kita pahami tiga hal yang dituntut dari rakitan VFO yakni:

1. Kestabilan saat dihidupkan dalam tempo yang lama.

2. Kestabilan pada setiap saat VFO dihidupkan.

3. Noise yang rendahahahahah.

ALEX SUPARDI
VFO-0120A5TH

DSC05506

DSC05504

DSC05505

DSC05503

Kestabilan tersebut akan tercapai apabila kita memberi bias yang sekecil mungkin, sekedar cukup untuk menghasilkan power yang diperlukan. Signal yang terlalu besar pada output VFO seringkali malah membuat pulling frekuensi yang dihasilkan. Tugas utama VFO hanya membangkitkan saja dan urusan membesarkan power adalah tugas daripada RF Power Amplifier.

VFO-Marker

Berikut ini Propesor Palsu Koh Kabul akan mendongeng dengan judul cara bodhon mbuat suatu hasta-karya bernama Vi-Ef-Oooo.
Pertama penghubung antara Varco dan lilitan mbok yao diusahakan jangan memakai kabel serabut. Lebih disarankan mbok menggunakan kabel inti tunggal (Solid) yang kaku sependek-pendeknya. Ini katanya berguna untuk mencegah gangguan stray-inductance
(ini Boso Londo Ustrali) yang tidak diperhitungkan. kelihatannya penting juga memberi jarak yang cukup antar masing-masing komponen.


Stray-capacitance alias kapasitansi yang bukan-bukan, yang timbul dari konduktor yang terlalu berhimpitan dengan muatan berbeda sebaiknya dihindari dengan tidak memakai PCB jenis Double-Sided. Area pembangkit (garis putus-putus warna merah) seyogyanya di-shielding (Boso Londo Ustrali lagi..) dengan PCB polos atau material metal misalnya guntingan dari kaleng bekas. Ini katanya orang-orang Londo sana (Koh Kabul termasuk kategori Londo Klaper) untuk mencegah timbulnya gangguan dari perubahan suhu maupun RF di lingkungan sekitar VFO. Capacitor yang dipergunakan mbok yao diusahakan dari jenis polystyrene (kertas/pader) atau kalau susah carinya, ya mbok yao nggunakan jenis NPO dengan ciri terdapat cat hitam pada body atas capacitor tersebut.


Pemanasan yang timbul akibat frekuensi tinggi yang melewati Varco katane wong-wong Londo sana, bisa mempengaruhi kapasitansi Varco tersebut, sehingga berakibat berubahnya frekuensi kerja kita, ditekan dengan permainan C paralel pada daerah tersebut. Sekali lagi mbok yao dipilih C yang dari jenis polystyrene, silver mica atau NPO biasa atau gabungan ketiga-tiganya. Penggabungan tiga jenis C dengan sifat yang berbeda tersebut katane Cik Rukayah (Cik Rukayah ini Londo Waru Abang), akan diperoleh keuntungan satu kekurangan akan dihapus oleh kelebihan yang lain.

Pemanasan akibat RF akan merata pada masing-masing kapasitor yang diparalel. Cik Rukayah Liliev menganjurkan pakai Varco dielektrik udara, dibanding Varco dielektrik mika atau plastik.

Masyarakat 4 MHz banyak yang berpendapat Varco besi adalah pilihan yang terbaik, dengan nilai antara 100-200 pf (lantaran terpaksa, Koh Kabul pakai Varco plastik copotan dari Radio kempitan amoh). Tegangan catu pada VFO mbok yao diregulasi dan di-filter dengan baik, dengan penambahan feedthrough untuk mem-by pass RF yang tidak dikehendaki. Pada SK241 mbok yao diberi 5V saja (7805/78L05), asal FET sudah mau bekerja membangkitkan RF. Buffer (2N2222 atau 2N3904) bolehlah diberi 6-9V.



Dalam pengujian sebuah VFO yang sudah kita buat, kelihatannya lebih beruntung apabila kita mempunyai X’tal Oscillator 4MHz yang akan kita fungsikan sebagai Marker. Ini contoh ampuh wurukane Mas Geol yang lumayan hasilnya. Gini. Tepatkan tunning Radio kempitan pada frekuensi X’tal oscillator, kemudian Zero beatkan VFO. Jika dalam waktu kurang dari 0,5 menit tone di radio berubah dengan cepat, mungkin VFO kita perlu di revisi. Jika dalam 5 menit nada yang terdengar di radio sedikit berubah, rasanya VFO sudah boleh diberi rangkaian penguat berikutnya. Namun jika kurang puas, bolehlah di tonyak-tonyok solder sampai didapat perubahan nada yang selambat mungkin.


Selanjutnya kita coba putus-hubungkan tegangan VFO berulang-ulang dan amati nada di setiap kali putus hubung catu tersebut, apabila nada yang terdengar masih tetap sama, kayaknya VFO sudah layak di sogok ke RF linear amplifier. Jika selalu berubah saat diputus-hubung tegangannya, mungkin perlu diadakan pengecekan ulang rangkaian.


Sudah jamak di masyarakat AM80m, siaran sambil menyanding solder en GONDORUKEM. Ini karena di sana banyak dituntut kreatifitas untuk menyempurnakan brik-brikannya.

Jadi Bang Kabulpun tak lupa saban siaran selalu ngemut GONDORUKEM.


95 Tanggapan to “Variable Frequency Oscillator”


  1. 1 nanangbondowoso
    9 Juli 2010 pukul 18:59

    Wak Bul…mbok yao…aku diwenehi gondorukeme, mosok diemut dhewe….

    Suka

  2. 6 Agustus 2010 pukul 11:26

    Mang Kabuuulllllllll

    Luar bisa, kasih juga dong, yang diemut, jangan dihabisin sendiri saja. Kok lama ngak terdengar dirimu siaran, lagi cuti siaran atau bojone cuti hamilll.
    Ditunggu di frekwency kesukaan saya 4.070,0 Khz

    By Odik (Radio Rongsokan Oscar Delta Kota Teghal)

    Suka

  3. 26 Agustus 2010 pukul 06:31

    Sodikin!!!! sepertinya namanya pernah ku kenal sewaktu masih lokalan jakarta barat wilayah pesing, kalau memang benar tolong mampir di blog aku plus no hpmu biar kita bisa rojer2an di hp gak di 80 mtr lagi oke deh.

    Suka

    • 12 Oktober 2010 pukul 14:50

      Emang bener bang agus yg, jl. dr susilo, masih disitu atau udah digusur?
      kemana saja 25 tahun ngak pernah ketemu, syukurlah masih sehat,
      sekarang kutinggalkan jakarta karena jakarta jalannya sering macet, klu siang panas, klu malam banyak nyamuk, cewek jakarta ngak ada yg mau sama aku, terus apa lagi yach, di jakarta kavlingnya udah dijual, dan di jakarta berangkat gelap pulang gelap juga….
      marpir ke blog saya http://www.hobby-breaker.blogspot.com kuceriterakan perjalanan hidup ngebreak saya.
      Nanti klu udah diedit mau dimasukan ke jenis roman picisan supaya bukunya laku dijual, lumayan buat beli lampu/tube 813 .

      Suka

  4. 27 Oktober 2010 pukul 16:06

    Weleh…wak Kabul suka ngemut gondorukem yaa… pantesaaannnn 😀

    Wah ini skema VFO bisa dicoba nih 🙂

    Nyuwun pandongane wak Kabul biar bisa mancar AM lagi 🙂

    Suka

  5. 29 Oktober 2010 pukul 07:03

    Hehe, ada saja bang sodik bukan kamu dulu dekat dengan riri … trus gimana tuh kabarnya juga dah pada lupa padahal masih lokal kita anjas mas nya riri dah gak pernah mampir lagi ke tempatku? apa masih di jelambar ya ???? dan di susilo masih tempat orangtuaku, aku sering ke situ aku tinggal di tanjung gedong seberang susilo.

    Suka

  6. 10 Syafruddin
    9 November 2010 pukul 07:59

    Mas Kabul
    kalau kita dah bikin bagian oscilator,terus biar kita tahu oscilator kita dah bagus atau belum gimana caranya……?yang mantep gitu louh……
    Biar bisa kayak wak kabul…..

    Suka

    • 9 November 2010 pukul 18:02

      Mas Udin yth, kalau hanya osilatornya saja saya kira dengan test sederhana seperti yang ditulis di atas sudah cukup. Tapi lebih mantabnya Mas Udin bikin TX sampai bisa dipergunakan komunikasi, nah dari komunikasi tersebut kita bisa koreksi osilator kita dengan bantuan report dari rekan-rekan, lebih mantab lagi kita minta report ke rekan yang bekerja pada mode LSB, dikarenakan receiver pada TRX all band lebih teliti dan sensitif dalam mencium pergeseran osilator kita.
      Demikian, mungkin jika ada kurang mantabnya dalam kami menjawab mohon beribu-ribu maaf dikarenakan SDM kami yang amat sangat terbatas. Terima kasih.

      Suka

  7. 9 November 2010 pukul 20:32

    mantaf ya om kabul,,, saya koq buat Oscilator koq gk bisa mantaf ya??? apa lantaran jam terbang saya dalam merakit pemancar kurang banyak???? untuk itu sekiranya om kabul mau membimbing saya.. mohon bimbingannya ya om??? 🙂

    Suka

  8. 13 Memedi
    25 November 2010 pukul 11:00

    Luar Biasa…Biasa di Luar….

    Salam kenal Pak Kabul, setelah tahu blog ini saya jadi tertarik lagi nih ngogrok ogrok Solder bikin pemancar AM80Meter buat “Ngoceh” sama temen temen se Nusantara…

    Pangestunipun nggih Pak…

    Memedi

    Suka

    • 25 November 2010 pukul 14:32

      Estunipun menika ingkang mengestoni inggih menika sedaya kaluarga agung AM 80 meter sak Nuswantara.. drug dhug dhug. Bilih menawi ingkang minulya rama yai Memedi sampun lilih anggenipun tapa nyolder pemancar AM 80 meter, bingah manah sedaya kaluarga, ing pengajat mugi kridhanipun panjenengan saget dados manfaat mring sasami, ingkang nresnani radio brik AM 80meter sedayanipun.
      Hik hik kawula dados mbrebes…

      Suka

  9. 15 Memedi
    29 November 2010 pukul 03:46

    Pak Kabul yang baik dan budiman serta tidak sombong,

    1. Koq diatas ada Frek. Counternya…bisa diberi pencerahan bagaimana buatnya?

    2. Saya tinggal di perumahan dengan type RSSSSS (Rumah Sangat Sederhana Sempit Sumpek Suesek Sekali), Bagaimana mensiasati agar mancar di AM80meter tetap OK “mak Nyosss”

    Terimakasih

    Memedi

    Suka

  10. 18 Syafruddin
    1 Desember 2010 pukul 14:57

    Wak Kabul
    untuk counter fm nya tadi biar bisa dipakai pada 80 m band, Apanya yang dirobah….?
    Kita dikasih tau……

    Suka

  11. 20 mattoha
    2 Desember 2010 pukul 02:12

    nuwun sewu makde kabul saya mau tanya untuk rangkaian osilator di atas rfc yg 330 itu apa nglilit sendiri?kalau nglilit berapa jumlahnya terus berapa ukuran kawatnya mohon penjelasan sebelumnya saya ucapkan banyak trimakasih

    Suka

    • 2 Desember 2010 pukul 02:37

      Miniatur RFC atau biasa disebut RFC pentol, banyak dijumpai di mainboard TV, VCD atau perangkat elektronic lain. Kalau susah mendapatkan karena mungkin ndak paham baca kode warnanya, dibikin sendiri saja dengan jalan cari MF (IF transformer) yang bekas. Buka gulungan Primer & Sekunder, digulung ulang sebanyak 30 lilit memakai kawatnya tadi. Estimasi harga lilitan kurang lebih 680 mikro henry, ndak apa-apa dipakai sebagai RFC pada source FET 2SK241.
      Bisa juga membongkar RFC 2,5mH 100mA. Lilitannya dikurangi s/d kurang lebih 1/5 nya. Harga akhir RFC tersebut kira kira tinggal 500 mikro Henry. Tinggal suka pakai cara yang mana, terserah Anda. Matur nembah nuwun kawigatosanipun.

      Suka

  12. 22 Syafruddin
    2 Desember 2010 pukul 08:01

    Nambah lagi nih wak kabul…….
    untuk output yang pakai impedansi rendah 50 ohm,gimana rangkaian yang finalnya ya……
    saya dah coba beberapa alternatif outputnya gak maksimal…
    bantuin kita ya wak kabul…..

    Suka

  13. 23 joko
    2 Desember 2010 pukul 23:01

    kabul kajate

    Suka

  14. 25 Catur
    8 Desember 2010 pukul 12:41

    nah cocok soal rfc yg 330 wis dikandani he he he wis ra sido tanyalah^^makasih om

    Suka

  15. 26 catur
    12 Januari 2011 pukul 21:46

    wak sebetule osilator di atas bekerja di frekuensi berapa tah menurut pengalamn wak kabol?kok zerobeatku sempit bgt je wak,ga iso ngejagkau frek sing podo QSO

    Suka

    • 13 Januari 2011 pukul 18:03

      Frekuensi sempit, itu sebenarnya yang kita kejar karena dengan semangkin sempitnya f out VFO, semangkin tahan terhadap pergeseran frekuensi (pulling). Jadi jika kita putar varco zero-beat, seakan frekuensi kita diradio kempitan hanya bergeser mung sak nilll.., dan jika ingin bergeser lebih jauh kita lakukan dengan memutar ferit spoel-oscillator VFO.
      VFO ini normalnya bekerja di 4,1-4,3MHz. Jika f-out VFO sampeyan masih terlalu jauh dari 4,1MHz, mungkin perlu dicoba kutak-katik lilitan VFO. Jumlah lilitan, diameter kawat dan koker ndak harus seharga yang tercantum. Sampeyan mungkin punya temuan sendiri untuk mendapatkan f-out di 4,1MHz.

      Suka

  16. 28 CATUR
    16 Januari 2011 pukul 21:49

    siap wak kabul matur nuwun.^^yen ngene kan ayem jadinya

    Suka

  17. 29 agus
    16 Januari 2011 pukul 22:23

    malam bos kabul, salam kenal dengan kami ( agus ) dari jepara , salam sejahtera semoga dalam lindungan Allah SAW dan selalu di beri kesehatan sekeluarga ………. amin, kami pecinta 80 meter band ……. setiap siang sore dan malam kami selalu mendengarkan suara bos kabul …… kami mohon dengan hormat apabila berkenan ……. minta skema 80 meter band nya yang seperti anda pakai, soalnya sy dengerin di kota jepara besar banget, oh ya sekalian skema antenya ya bos makasih sebelumnya ( salam sejahtera sekeluarga dari Jepara kota Ukir ) tolong kirim skema ke alamat Imail sy : agus_anto67@yahoo.com ………. MATERNUWON

    Suka

    • 17 Januari 2011 pukul 19:03

      Halah wong yang kami pakai itu ya yang tertayang di blog ini. Setahun yang lalu kami misik nggunakan pre-driver dengan RFC 100,200,300mA dengan kopling C. Sekarang kami nggunakan yang terbitan ARRL dengan driver 2166 dan toroid hidung babi sebagei Link-couplingnya. Final tetap pakai IRFP250 karena ndak punya type yang lainnya. Banyak pilihan Mosfet buat Final single-ended, ndak harus pakai 250, 2698, tapi type yang lain copotan dari monitor komputer CRT masih banyak. Seperti misal Mas Sigit Pati Jateng yang pakai sak nemune, nemu type K2746 ya pakai itu, nemu IRFP260 ya pakai itu. Mas Bonex Sibon pakai IRF640..
      Ini apa Mas Teguh? Terima kasih.

      Suka

    • 32 mattoha
      17 Januari 2011 pukul 19:04

      bang odik yg dari seputar pelabuhan merak itu saya gareng bukan baron maklum pemancar baru jadi masih belum sempurna jadi bang odiknya agak sulit monitor saya dan salam kenal sebelumnya dan trimakasih respon dan repotnya mlam itu sampe jam 2 mlam lewat

      Suka

  18. 33 caca
    9 April 2011 pukul 10:57

    mbah kabul yang sangat terhormat aku mau tanya bagai mana cara membaca kode warna pada RFC pentol trima kuasih buanget nget nget

    Suka

    • 13 April 2011 pukul 01:22

      Sepengetahuan kami cara membacanya kurang lebih seperti membaca gelang warna Resistor, jika bentuknya seperti resistor. Jelasnya mohon klik sini.
      Jika bentuknya pentol kurang lebih caranya sama. Terima kasih, jika ada rekan lain yang berkenan menyempurnakan jawaban kita persilahkan.

      Suka

  19. 35 adisofiyan
    30 April 2011 pukul 19:41

    wak kabul k192 kulo ganti ngangge sk19 saget nopo mboten, sampun matur nuwun,,,,…

    Suka

  20. 37 Charlie Alpha
    9 Mei 2011 pukul 11:35

    – Mbah kabul aku punya RFC Pentol ada angka 330J, bentuknya seperti kapasitor tantalun, warnanya biru telur asin. pada papan PCB lambangnya memang lilitan. Apakah itu benar RFC pentol ? Apakah nilainya 330 uH seperti yang ada di skema VFO mbah kabul ?

    – Saya juga sudah dapat RFC pentol yang bentuknya seperti Resistor dengan nilai 350 (orange Hijau Coklat) apakah dapat digunakan pada skema VFO punya mbah kabul.

    – Terima Kasih Mbah Kabul yang terhormat

    Suka

  21. 39 Charlie Alpha
    10 Mei 2011 pukul 13:13

    Mbah Kabul bul bul kalo kapasitor 100, 47 dan 820 gak pake NPO atau Kertas gimana Mbah ? pengaruhnya besar ga dengan kualitas VFO nya ?

    Suka

    • 40 am80mkabul
      10 Mei 2011 pukul 18:15

      Mbok saya mintak kapasitor kertasnya, buat ngganti NPO saya, biar VFO saya tambah stuabil bil bil bil.. heh heh heh..

      Suka

  22. 41 Charlie Alpha
    11 Mei 2011 pukul 09:58

    Justru saya kesulitan carinya mbah. Kalau diganti kapasitor lain gimana mbah ? selain NPO dan kerta sebaiknya pakai kapasitor jenis apa mbah ? seberapa besar perbedaan kualitasnya kalau kita pakai kapasitor biasa ?

    Suka

    • 42 am80mkabul
      11 Mei 2011 pukul 10:58

      Sebenarnya yang wajib diberi Polystyrene/Kertes/Padder atau NPO cumak 2-3 biji saja. Tapi kalau terpaksa pakai keramik biasa, kitapun harus siap mengalami frekuensi bergeser merambat naik atau turun saat kita transmit. Alhasil kitapun akan menuai komplin dari 4 penjuru mata angin..
      Sebenarnya bisa saja dibuat penekanan agar frekuensi kerja tidak dolan kemana-mana, misal dengan memperkecil harga Varco, dengan cara menambahkan 1,2 atau 3 buah C dengan di-seri-paralel (semakin kecil harga akhir varco biasanya band-spread kita juga semakin terbatas atau tampak hanya bergeser sak nil saja saat kita memutar VC Zero-beat. Tapi ini biasanya lebih stabil). Regulasi catu tegangan pada Drain FET yang terjamin baik, misal dengan memasang IC Regulator bertingkat. Jika suplai anda 13,8 volt, kasik 7812-7808-7805 (misalnya). Mungkin trik-trik lain bisa dicoba-coba karena sebenarnya trik tersebut hanya dua dari puluhan trik yang umum dipakai rekan-rekan di 80 meter.
      Terima kasih, selamat berkarya, tetap semangat! Merdeka 73!

      Suka

  23. 43 Davina adi sofiya
    24 Mei 2011 pukul 22:16

    kalau ambil dari copotan radio kempitan ,kondensator kertas 1,5 nano, apa bisa dipakai sebagai pengganti sondensator 820 pf ya pak dhe kabul????????wkwkwkwkwkwkww

    Suka

    • 44 am80mkabul
      25 Mei 2011 pukul 19:13

      Kenapa tidak? Matematika sederhana: 2 buah C 1500nF kalau diseri kan ketemu 750pF? Masih boleh. Harga C yang diminta disitu adalah kisaran 510 s/d 1000pF.

      Suka

  24. 45 adisofiyan
    24 Mei 2011 pukul 22:21

    ralat ,itu nama adik saya , nggak pakai email saya,

    Suka

  25. 47 SYAMSUDDIN.
    28 Mei 2011 pukul 00:45

    Koh bisa jebol dioda 4148 nya yaa mas,lalu ganti dioda yg baru belum juga keluar signalnya mohon pejelasan pak Kobul ini pengaruh apa ya bisa demikian Terima kasih….

    Suka

  26. 49 Syamsuddin.
    14 Juni 2011 pukul 18:58

    Kok sibuk ya mas ,saya nunggu jawaban atau penjelasan dari mas atas pertanyaan saya yg lalu mudahan saja mas ada kesempatan.
    Dan perlu diketahui bahwa saya sudah membuat lagi rangkaian osilator tapi tdk ada signal output.
    Mohon petuunjuk dan arahan dari mas atas segala bantuannya saya aturkan terima kasih.
    Syamsuddin Makassar.

    Suka

    • 50 am80mkabul
      16 Juni 2011 pukul 21:16

      Pada VFO saya yang sering jadi biangnya enggak keluar signal kebetulan pada lilitan VFO. Jika pakai koker Ø8mm mintanya pakai kawat bekas kawat dinamo tape ( Ø ±0,1mm). Jika pakai koker Ø5mm mintanya pakai kawat Ø 0,08mm (kawat OT240). Atau putus FETnya. Barangkali ini bisa buat masukan saran. Terima kasih dan maaf jawabannya terlambat.

      Suka

  27. 51 caca
    7 Juli 2011 pukul 15:10

    Mbah kalau pake transistor 2sk192A bisa ndak

    Suka

    • 7 Juli 2011 pukul 21:54

      Bisa banget Mbah. Pakai 2SK192, 2SK241, 2SK19, MPF102 semua boleh dipakai. Di toko harga 2SK241 cenderung lebih murah daripada 2SK192 meski dipakai hasilnya sama. Pilih mana?

      Suka

      • 53 andelumut
        8 Juli 2011 pukul 03:46

        mohon ijin tak nimbrung pisan ben rame….
        betul Dhe Kabul kalo K192a mahalan dikit, Semalem sy belanja buat vfo.. dapet harga 3 ribu 😛 (hehehe, mbuh sing k241 piroan) soale yg K241 enthek.. oponaneh pas tuku wes kakean takon.

        owh iyo Dhe Kabul, toroid idung babi di Sidoarjo-Porong rupanya [beberapa] toko elektronik masih punya stock bertoples-toples.. semalem blanja ngambil 2 genggam buat stok. enak wes ga isin2 mbrodoli “anten TVRI” dirosokan.

        dan kepada para mbaurekso AM, kami mohon doa restu dan bimbingannya semoga sukses dalam mbangun brik2an ini (setelah berbulan-bulan ngintai blog2 sesepuh, ngupingi thok/HoMo/hobi monitor thok dan setelah istikhoroh bermalam-malam). Demikiyan.

        Suka

      • 9 Juli 2011 pukul 09:07

        Bung Andelumut betul. Kalau kita beli transistor, minta 2053 pasti dikasih mahal, minta 2538 dikasih murah, hasilnya sama. Bilang SK192 dikasih harga 3ribu. Bilang SK241 dikasih harga 1750. Hasil juga sama. Ha ha ha.

        Suka

  28. 12 Oktober 2011 pukul 14:51

    Boleh boleh boleh…

    Suka

  29. 30 Oktober 2011 pukul 01:33

    salam kenal om..? diam2 saya nyampek juga di embah am 80m..VFOnya mantep,saya baru aja ngerakitnya pakai layout d atas kepunyaan embah..saya senag dan gembira 1 tahap udah berhasil.{maklum masih pemula}Sebelum saya melangkah ketingkat selanjutnya..saya minta bimbingan Embah,kira2 driver dan final model apa yg kuat{watt Gede}Saya tinggal di ufuk barat B.aceh.kalau power saya kecil ngak bakalan nemu Embah via RF dgn hati yg tulus saya minta skemanya via @Mail..moga2 Embah dan keluarga besar 80meteran tetap jaya.kecuali ssaya selalu gagal dan gagal lagi…salam73

    Suka

    • 30 Oktober 2011 pukul 18:08

      Salam kenal kembali dan terima kasih atas kesediaannya meluangkan energi untuk berkunjung ke blog kami yang seadanya ini, terima kasih pula bahwa sampeyan sudah melakukan niat yang sungguh mulia membangun dan berkarya di belantara 80meter bergabung dengan dulur-dulur setanah air. Niat mulia sampeyan sudah tentu harus kami dukung dan tentu pula dengan segala keterbatasan kami akan coba memberikan semua apa yang kami telah peroleh juga dari dulur-dulur yang lain.
      Untuk sementara sampeyan bisa mencoba skema-skema yang sudah kami tawarkan di blog ini, dan alangkah lebih baiknya sampeyan lengkapi dengan berkunjung ke link-link kami atau ke blog-blog yang lain guna menggali referensinya. Selamat berkaya semoga sukses, salam untuk keluarga di Banda Aceh. Piss Pisss Pissss…

      Suka

  30. 58 mon73
    31 Oktober 2011 pukul 03:13

    Energi saya sebenarnya sudah patah berkeping2 sejak mendengarkan..” konon kata orang2,ngebrik di SW udah kuno,kagak jamannya lagi~”sempat singgah kata2 mulia itu dikupingku,semenjak itupula poros depanku rapuh tak bedaya.Hampir tiap malam saya monitor direchiver butut pusaka engkongku,tak ada nada cuiiiiit pertanda 80m tinggal kenangan,hanya tinggal suara dan nyanyian cina belaka…Dukungan Embah sangatlah berNilai bagiku,..Salam sejahtera

    Suka

  31. 59 Caca
    14 November 2011 pukul 09:10

    Mau tanya Mbah, Oscilator sudah nembak tetapi untuk frek 4,1 pada posisi Varco hampir tertutup, bagaimana caranya ya mbah supaya posisi Varco setengah membuka. Sudah saya coba pakai frek Counter teman stabil mbah.

    Suka

    • 14 November 2011 pukul 21:17

      Kalau sampeyan setuju, coba sampeyan main-mainkan harga C pada Varconya atau dengan kata lain merubah nilai kapasitansi varco dengan jalan menseri atau memparalel atau menseri-paralel dengan kapasitor senilai sekian puluh pF atau sekian ratus pF. Mungkin resonansinya masih kurang pas sedikit. Sampeyan boleh juga merubah jumlah lilitan, merubah diameter koker, diameter kawat. Apapun caranya tidak ada yang salah menurut kami asal didapatkan hasil akhir VFO yang istimewa, seistimewa sampeyan semua pengunjung Radio Gembok Ireng ha ha ha ha ha.
      Salam.

      Suka

  32. 61 Caca
    15 November 2011 pukul 09:14

    Maksudnya yang 100 pf nya kita rubah2 mbah ? Apakah harus pakai NPO juga ? Oh ya mbah pada frek counter yang muncul frekuensi nya 2,…. apa betul mbah, kalo kita main di frek 4,… itu yang kita gunakan frek harmoniknya dar 2,… MHerz (frek asli) ? Trims Mbah dan Jangan Bosan2 menjawab pertanyaan dari sang Pemula ini.

    Suka

    • 21 Januari 2012 pukul 21:17

      Lebih baiknya pakai NPO, sukur-sukur kalau dapat type kertas atau padder atau polystyrene.
      Yang benar ya harus 4,.. dong. Kalau masih 2,.. ngalamat belum resonan L-C disekitar VC. Terima kasih.

      Suka

  33. 19 Januari 2012 pukul 09:06

    Ass. Wak Kabul Sy Mau Nanya Sy kan Ngerakit Oscilator seperti Gbr di atas Sudah Siap dan Sy Uji Coba di Monitor Di Radio SW1 Frekwensi Sinyal Induknya Kok ada dua di Pinggir Kiri Sm Pinggir Kanan ( di 3,7Mhz dan di 3,9.XXX Mhz ) Semua besarnya Signal Sama, Padahal Untuk Nilai Komponen Sm Seperti Gbr Skema Wak Kabul, Lha Kira2 Kesalahannya dimana? Tolong Jangan Bosan2 Menjawabnya Maklum Masih Pemula la la..
    “Maturnuwun”

    Suka

    • 21 Januari 2012 pukul 21:11

      Kaki Varco yang dipakai cukup tengah-pinggir, jadi kaki yang satu dikosongkan (jika pakai VC kaki 3). Barangkali harga C dari VC VFO sampeyan terlalu besar, atau sudahkah dicoba dengan VC yang lain?

      Suka

  34. 21 Januari 2012 pukul 07:43

    Ohya ada yang ketinggalan sama lilitan yang 330 UH itu Diameter Emailnya berapa?

    Suka

    • 21 Januari 2012 pukul 21:04

      RFC 330uH yang dimaksud adalah “miniature RFC” atau ada yang menyebut “RFC pentol”. Banyak terdapat di mainboard VCD, motherboard, dll. Bentuknya ada yang mirip resistor, ada yang bulat mirip kapasitor tantalum, dengan kode-kode warna gelang atau titik-titik warna. Silahkan mengubek disana.

      Suka

  35. 67 nur z
    14 Maret 2012 pukul 23:24

    Pak Dhe cari radio penerima untuk gelombang SW dimana? padahal pemancar udah siap tapi kesulitan cari radio penerima, maturnuwun infone, nurz Jepara

    Suka

    • 15 Maret 2012 pukul 00:01

      Waktu sekarang memang mencari radio SW kondisi baru di toko agak susah, pilihannya mencoba mencari di pasar loak. Bisa sih merakit sendiri, tapi apakah sampeyan siap untuk itu, semua terserah sampeyan. Terima kasih mampirnya, semoga beruntung mendapatkan radio SW.

      Suka

      • 69 nur z
        15 Maret 2012 pukul 13:13

        waduh pak dhe kalau merakit radio ya marake judheg, sekedar info pada tahun 80 an lebih-lebih dikit sebetulnya diriku dah sering melalnglang buana di 80 meter band dg panggilan YD2BWO, tpi seiring dg tuntutan perut terpaksa hoby yg menyenangkan ini kutinggalkan, lha sekarang kok jadi kangen lagi, oh iya mohon info sekalian dimana cari tabung semisal 6V6, 6L6, 807 dsb, sementara ini pemancar yang saya siapkan dari transistor, suwun

        Suka

  36. 16 Maret 2012 pukul 08:28

    Pak Nur yth, saya bingung menjawab pertanyaan sampeyan, dikarenakan saya belum pernah bemain tabung. Untuk lebih jelasnya, saya sarankan sampeyan bergabung saja di FB:
    Komunitas Pecinta Radio Bodol 80M.
    80M Band Homebrew Lampung.
    80M Band Community.

    Suka

    • 71 nur z
      16 Maret 2012 pukul 12:27

      FB iku panganan opo maneh pak dhe? hari ini tadi jumat 16 naret 2012 mubeng n pasar golek radio sing ono gelombange SW ngasi kudu “pecas dahe” ora nemoni babar pisan

      Suka

    • 72 nur z
      21 Maret 2012 pukul 05:20

      alhamdulillah ahirnya diriku telah mendapatkan radio national type R-4270Y, pak dhe kalau diriku mesen komponen lewat pak dhe kira-kira mo nolongin kagak karena di jepara udah mustahil dapat komponen untuk ngebangun pemancar he3, mksh

      Suka

  37. 73 Cak Nur
    22 Mei 2012 pukul 23:48

    Ini utk tank coil osc antara skema sama layout PCB yg benar gmn Om kok beda ?

    Suka

    • 23 Mei 2012 pukul 00:49

      Mungkin maksud sampeyan C paralel 2x100pF, di skema dengan di gb lay out PCB posisinya tidak sama, itu menurut saya tidak jadi masalah serius. Sirkuit tetap dapat bekerja dengan normal. Perbedaannya hanya pada bandspread saat variable condensator diputar, pergeseran frekuensinya landai ataukah tajam. Nilai total antara Vc, C seri 470pF dan C parallel 100pF itulah yang berperan. Posisi C 100pf boleh Vc-Ground atau L-Ground. Sampeyan silahkan mencoba-coba sendiri dengan menaikkan atau menurunkan nilai total 3 kapasitor tersebut. Pada PCB sudah disediakan lubang extra jika ingin ditambahkan C nya. Soal harga akhir C di area tersebut tergantung pada selera sampeyan, suka yang sempit ataukah yang lebar. Terima kasih.

      Suka

  38. 75 Victor
    13 November 2012 pukul 11:29

    Salam kenal om kabul, VFO nya sudah jadi, tapi radio untuk monitor harus dekat dengan rangkaian VFO nya ya? Kalo jarak sekitar setengah meter gak dapat di radio, apa memang daya VFO segitu, terimakasih

    Suka

  39. 14 November 2012 pukul 22:35

    mohon bantuan pak kabul atau teman teman disini dimana bisa mendapatkan koker osilator 8 mm karena ditempat saya tdk menjual lagi ,dan kalau ada teman yg bisa membantu bisa hub: 081355468724 terima kasih.

    Suka

    • 18 Januari 2013 pukul 02:27

      Pakai koker diameter 5mm bisa. Kepunyaan saya pakai koker 5mm kawat bekas motor tape recorder rosok. Jumlah lilitanya mulai saja seperti umumnya VFO jika resonansinya kebetulan jauh dari harapan bisa ditambah atau dikurangi.
      Salam.

      Suka

  40. 78 Wahjoe
    2 Desember 2012 pukul 21:10

    Lah musmet musmet temen, aku tuku sing wis dadi, ono stok ora, Mbah KKKKKabul. Suwun……

    Suka

  41. 16 Desember 2012 pukul 03:41

    Membuat VFO 80 meter untuk AM itu masih relatif mudah kalau kita perhatiken skema dan apa yang harus tersedia. kalau ndak mau pusing, pakai PCB pre amp mic 1/2 TR juga bisa, pakai PCB bolong2 juga bisa, disolder ala gaya Manhattan juga oke. yang kritis adalah lilitan dan capasitor tangki. VFO yang ngglendar-ngglender, minjem istilah Om Sutrisno Hw di group facebook Komunitas pecinta radio bodol 80 meter, pada mode AM masih bisa nego, semantara pada SSB harus benar benar stabil. Wis to pokoke dituruti wae wejangane Wak Kabul / Jack Lanangan sing ana wedaran blog apa jawaban2 kuwi mesti munine. agar ndak geser2 ya kudu pakai kapasitor kertas / padder / polystrene yang biasanya ada dalam bodolan radio, namun itu biasane nilaine guede ya yak apa carane diakali Cak.
    sing penak, angger nduwe c padder 2 wae wis memenuhi syarat, nek kanggo 80 meter ya nilaine saka 560pF-1500pF. biasane aku nggawe 680pF lan lilitane biasane nggawe koker 8 mm, 20-35 lilitan kawat motor tape. aku gak weruh detail piro pase diametere, pokoke ambil aja itu motortape, dibrodol, ambil lilitane…terus ubel ubelna ana koker 8 mm sak okehe 35 lilitan. nek lilitane dikurangi lilitane, frekuensi outpute bakal dadi semangkin duwur. percobaan sing pernah tak coba:

    rangkaian osilator Colpit penguat kelas A, transistor C829, setrum 8 Volt,
    Setrum positif sing nyang Colector ditahan nggawe RFC 2.5 mH / 100ma
    saka sikil Emitor nyang ground ditahan resistor 100 ohm
    C tangki 2 x 1000pF
    Varco plastik 170pF (nek ana Varco wesi luwih OK, stabil dan enak mutere)
    nek kanggo main ana 3.5 s/d 4.5 Mhz lilitane antara 17 lilit-25 lilit.
    Kanggo ngetest ya kudu ndelok dial display radio bodol SW1.
    kanggo niteni, coba didial ana sekitar 3.7 Mhz nek bengi iku biasane suarane uwek uwek kaya bebek, nah iku adalah sirkuit radio balap SSB, 3710 Mhz. ana 4 Mhz ana BBC sing gemlandang. lan uwek2 SSB sing ana sak bare iku biasane 7Mhz, SSB 40 meter.
    nggawe VFO iku gampang nek ana frekuensi countere, masalahe Wak kabul isik sibuk ngurusi ragum, durung kober arep ngombro FLL sing uga isa difungsikan sebagai frekuensi counter darurat…

    Suka

  42. 80 juney
    3 Januari 2013 pukul 22:28

    golek tembaga latun kanggo tubing tembaga ora nemoke, opo ono sing iso mbantu yo!

    Suka

    • 18 Januari 2013 pukul 02:20

      Sampeyan bisa tengok tanggapan koment sampeyan sebelumya di halaman Power Amplifier, sebagai tambahan bentuk tubingnya nggak musti kudu selongsong, dibuat bentuk sambung (seperti kertas batang rokok) pun halal saja, asal bahannya bukan dari kertas apalagi kertas rokok hehehe

      Suka

  43. 82 syafruddin
    27 Januari 2013 pukul 18:41

    Wak Kabul sing ganteng………kalau Dialnya menggunakan potensio gimana?karena cari varco saat ini susah,apalagi yang besi,terus ada kekurangan apa kelebihanya antara menggunakan varco sama potensio……….?ditunggu pencerahanya ya……..

    Suka

  44. 84 WAWAN
    31 Januari 2013 pukul 21:21

    hallo wak kabul boleh juga nyoba vfo nya…. n doakan sukses biar aku bisa on d 80an……

    Suka

  45. 85 nawan
    16 Maret 2013 pukul 07:29

    wah blog nya apiiiik tenan aq berdoa semoga wak kabul rejekinya banyak sehingga tiap hari bisa up date nambah skema.kira 2 bu kabul diingoni skema mau ndak yaa?

    Suka

  46. 86 nawan
    16 Maret 2013 pukul 07:49

    mas kabul numpang tempat menyapa mas nur dari jepara mas nur aq pak guru budi dari pesajen.banyak teman kesulitan cari varco besi coba di up load skema jenengan yang tanpa varco besi.salam dari trenggalek’

    Suka

  47. 27 April 2013 pukul 01:58

    aslm ala ikum mbah kabul saya mau nanya ada sekema frekunsi counter 5digit kanggo radio Blik ek 40 menter kalo ada inbok *nrsallim@gmail.com mtur nuwuuun

    Suka

  48. 88 dodi
    20 Mei 2013 pukul 13:10

    pak kabul mohon pencerahan dikit, untuk rfc atau L 330uh osc diatas ada pengaruhnya g kalau nilainya g sesuai, setahu saya itu sebagai pembatas agar rf tidak lewat ke PSU, dan kalau berpenagruh mohon dijabarkan effeck dari ketidak larasan tersebut. tank’s

    Suka

    • 20 Mei 2013 pukul 15:27

      Saya buat beberapa kali, nilai atau harga RFC tersebut tidak kritis dan tidak harus berharga persis atau nyaris persis dengan harga yang tertera di dalam skema di atas. Jadi silahkan, kalau ada 820uH, 680uH,470uH nggak apa-apa dipasang.
      Yang banyak ngaruhnya adalah jika kita merubah-rubah harga L dan C pada area garis putus-putus merah (gb skema). Kemudian nilai C padder 820pF 2 biji pada G-S dan S-ground. Disini saya menggunakan patokan sendiri, 510-1000pF untuk 80 meter.

      Suka

  49. 90 dodi
    21 Mei 2013 pukul 11:59

    terima kasih pak kabul atas infonya. kemaren saya coba skema diatas dengan rfc kira kira 10uh namun tidak ada sinyal yg dihasilkan, mungkin karna uh terlalu rendah ya… tr saya ganti 2sk19, jadi saya masih mencari kesalahannya, jika di ukur pada ouput dengan tester 10v ac menggunakan pin – ( tanpa pin + ), paling hanya bisa naik 0,1v, kira kira untuk standard outputnya berapa ya jika diukur dengan cara tersebut?
    untuk kelanjutan dari skema osc diatas, yg saya belum mudeng, menentukan penguatan dari tiap tiap driver agar bisa selaras alias g jebol tu tr tr selanjutnya, mohon sekiranya bpk sudi menerangkannya. tank’s

    Suka

  50. 91 dodi
    6 Juni 2013 pukul 11:17

    pak bul, osc saya desahnya terlalu tinggi sehingga nada tone tidak begitu keliatan, kira kira masalahnya dimana ya…? tank’s

    Suka

  51. 92 nur z jepara
    6 Agustus 2013 pukul 20:10

    Mas nawan selamat malam bisa ketemu disini, ni saya udah tampil lagi di 80m, gimana kabarnya, sorry lagi kebaca

    Suka

  52. 3 Mei 2014 pukul 15:32

    yang butuh tabung ex-miltary russia ada di bang adrian YC0LOG,081513018683

    Suka

  53. 94 Mustang Elctronics
    29 Mei 2019 pukul 02:02

    Mas kabul, yg di kasih RODA GILA HITAM itu utk muterin VARCO apa IF yg utk serobiet Rooooodong.

    Suka

  54. 95 Rico
    20 Mei 2020 pukul 10:54

    Pak apakah bisa saya beli pcb vfo

    Suka


Tinggalkan komentar




Вы в настоящее время Kaping Гости:

  • 255.916 hits
free counters
Kabul Tembel bin PM (Parto Moeloed zonder huruf T) Osc: 2SK241, 2x 2N3904 Pre Driver: 2N2222A-2SC2053-2SC2166 RF PA: IRFP250N Modulator: OCL 150 Antena: Kabel Telpon 2x17m カブールSTYビンPM(Parto Moeloedゾンダー手紙T) OSC:2SK241、2N3904×2 プリドライバ:2N2222A-2SC2053-2SC2166 RF PA:IRFP250N 変調器:OCL150 アンテナ:ケーブル番号2x17m
Click for Jakarta Soekarno-Hatta, Indonesia Forecast

Top Post & Top Page

Variable Frequency Oscillator
Single-ended IRFP250N
Trafo Modulasi
JBL35

Masukkan alamat surel Anda untuk berlangganan blog ini dan menerima pemberitahuan tulisan-tulisan baru melalui email.

Bergabung dengan 46 pelanggan lain